Sunday, January 6, 2008

Di Ambalat

Selama masa krisis dengan Malaysia, jenderal Angkatan Darat Indonesia mengirim tiga orang tentara ke Ambalat. Ternyata mereka mengalami insiden dengan pihak Malaysia. Meski hal ini tak diberitakan di Koran.

Selesai bertugas mereka kembali ke kantor pusat di Jakarta. Suatu hari mereka dipanggil oleh atasannya.

“Tugas telah kalian lakukan dengan sangat baik, tapi karena kita belum menyatakan perang dengan Malaysia, saya tak bisa memberikan medali. Tapi saya akan memberikan uang sebagai gantinya,” kata sang atasan. “Jadi saya akan minta kalian menunjuk dua tempat di tubuh kalian, dan jarak dari dua titik itu akan saya ganti Rp 100.000,- per sentimeter.”

Sang atasan memandangi satu persatu wajah ketiga tentara itu. “Kita mulai dari kiri, sebutkan dua tempat tubuhmu.”

“Ujung kepala dan ujung kaki, Jendral!” seru prajurit pertama.

“Bagus! Tinggimu 170 sentimeter. Berarti kamu memperoleh Rp 17 juta.”

“Selanjutnya!”

“Ujung jari dengan tangan merentang ke atas dan ujung kaki, Jendral!” seru prajurit kedua.

“Bagus sekali! Dengan merentang ke atas, jaraknya semakin jauh. Tinggi kamu menjadi 210 sentimeter. Berarti kamu memperoleh Rp 21 juta.”

“Selanjutnya!”

“Telapak tangan kiri saya hingga ujung kelingking kiri saya, Jendral!” kata prajurit ketiga.

“Hmm, permintaanmu aneh….”

Begitu Jendral mulai mengukur, ia lalu heran. “Dimana kelingking kirimu?”

“Di Ambalat, Jendral!”

No comments: