Sunday, January 27, 2008

Cerita Misteri

Ada kejadian aneh di Unit Perawatan Intensif (ICU) di sebuah rumah sakit, di mana para pasien selalu meninggal di tempat tidur yang sama pada kamar yang sama dan selalu pada Jumat pagi, tanpa peduli umur, kelamin, kondisi kesehatan mereka ataupun latar belakang kesehatan.

Hal ini sangat membingungkan para dokter dan beberapa bahkan berpikir bahwa hal ini ada hubungannya dengan supranatural. Jika tidak, mengapa selalu terjadi pada hari jumat dan pada tempat tidur yang sama?

Para dokter memutuskan untuk menuntaskan kasus ini dan mencari tahu penyebab munculnya cerita misteri ini.

Beberapa orang dokter di tunjuk untuk bergabung membentuk sebuah tim investigasi. Saat hari jumat tiba, semua anggota tim bersembunyi di kamar tersebut dengan penuh ketegangan. Mereka menanti akankah kejadian buruk itu terulang kembali. Beberapa dokter sudah memegang tasbih, Al-Quran, Injil, bahkan sebagian lagi memegang salib kayu dan benda-benda suci lainnya untuk menangkal iblis ….

Sementara itu sang pasien masih terbaring di ranjang. Seiring waktu berputar, pukul 07.00 belum terjadi apa-apa.

Pukul 07.15, masih belum ada tanda-tanda datangnya keanehan.

Pukul 07.30, tepat sebelum waktu keramat itu tiba, pintu kamar terbuka …. Kemudian masuklah Tukimin, part timer yang bertugas membersihkan ruangan itu setiap hari jumat.

Sambil bersiul-siul, dengan walkman di telinganya, ia langsung mencabut kabel alat untuk bantuan pernapasan dari stop kontaknya, lalu menggantinya dengan colokan vacuum cleaner. Setelah itu ia langsung mulai membersihkan ruangan dengan santainya ….

Wednesday, January 16, 2008

Takut Digampar

Seorang musafir gagap yang telah menempuh perjalanan jauh, tiba di sebuah kota dan bertanya pada anak kecil yang tengah bermain.

“Nn … nak, pe … pe … peng … in … in … napan, te … ter … dekat, le … le … wat, ma … ma … mana …, ya?”

Anak kecil yang ditanya hanya diam saja. Musafir tersebut bertanya kembali.

“Nn … nak, pe … pe … peng … in … in … napan, te … ter … dekat, le … le … wat, ma … ma … mana …, ya?”

Anak itu diam, hanya memandang saja. Untuk ketiga kalinya, musafir itu bertanya tentang hal yang sama, tapi tetap tidak mendapat jawaban. Akhirnya dia beranjak pergi, sambil menggerutu.

Seorang Bapak yang menyaksikan kejadian itu, menghampiri dan bertanya.

“Anak baik, kenapa tidak mau menjawab pertanyaan musafir tadi. Kamu tahukan jalan menuju penginapan?”

Anak itu mengangguk.

“Lalu mengapa tak kau beri tahu?” Tanya bapak itu lagi.

“Sa … sa … saya ta … ta … takut ddi … ga … ga … gampar!”

Akibat Mati Muda

Seorang nenek tua, yang dulunya artis terkenal, mendapat serangan jantung hebat ketika sedang berada di pesta dansa. Beberapa orang segera melarikannya ke rumah sakit.

Setelah berada di meja operasi, dan sedang sekarat, dia bertemu malaikat maut. Dengan gemetar dia bertanya, “Apakah waktu saya sudah tiba?”

“Mmmm … belum. Kamu masih punya 25 tahun 3 bulan 14 hari 7 jam 2 menit 42 detik lagi untuk hidup di dunia ini,” kata sang malaikat mengingat-ingat.

Si artis tua seperti mendapatkan kekuatan baru untuk melewati krisis tersebut dan terbangun dari komanya. Setelah sembuh, dia langsung meminta dokter rumah sakit tersebut untuk mengoperasi plastik wajahnya, menghilangkan semua selulitnya, dan membentuk badannya agar tampil seksi. Dia bertekad menghabiskan sisa waktu hidupnya yang masih lama untuk bersenang-senang.

Dengan kecanggihan teknologi, berubahlah penampilan artis tua itu menjadi layaknya gadis belasan tahun. Dengan langkah bangga, sang artis melangkah keluar rumah sakit. Namun kira-kira 100 meter di depan rumah sakit dia tertabrak ambulan yang lewat, dan mati seketika!!

Dalam perjalanannya menuju akhirat, ia kembali bertemu dengan malaikat maut yang dulu pernah menemuinya.

Penuh rasa dongkol, ia bertanya, “Katanya umur saya masih panjang. Kok sekarang saya harus mati???”

Dengan tenang malaikat menjawab, “Maaf Nona, saya tidak kenal anda!”

Balas Dendam

Di sebuah sekolah dasar, suatu saat seorang guru bertanya pada salah satu muridnya.

Bu Guru : “Hei Udin tolong jawab pertanyaan ibu. Kalo ada 5 ekor burung di jendela, kemudian ditembak satu, berapa yang masih tertinggal???”

Udin : “Habis dong Bu, kan lainnya pada terbang?!”

Bu Guru : “Salah, harusnya dijawab masih tinggal 4 ekor, tapi ibu senang cara kamu berpikir.”

Udin : “Bu Guru saya juga bisa. Tolong jawab pertanyaan saya. Kalo ada tiga orang cewek, masing-masing membawa es krim, cewek pertama makan es krim dengan menggenggam stiknya, yang kedua dengan menjilati es krim tersebut, yang ketiga langsung mengulumnya. Manakah di antara cewek itu yang sudah menikah?”

Bu Guru : “Haaahhhh?! Pasti yang makannya dengan mengulum langsung yaaa?

Udin : “Salah! Harusnya di jawab yang sudah pakai cincin kawin, tapi saya senang lihat cara berpikir Bu Guru.”

Karya Ilmiah

Di ruang perpustakaan sekolah sedang terjadi diskusi yang serius antara guru dengan seorang muridnya yang ingin menjadi anggota LKIR.

Guru : “Apa yang dapat kamu sumbangkan untuk LKIR sekolah kita?”

Murid : “Sebuah penemuan dari penelitian yang saya lakukan sendiri.”

Guru : “Apa itu?”

Murid : “Menggabungkan dua jenis tumbuhan yang sangat berlainan spesies. Dan ternyata berhasil.”

Guru : “Apa dua jenis tumbuhan itu?”

Murid : “Kelapa dan singkong.”

Guru : “Lalu apa yang terjadi dengan kedua tumbuhan itu?”

Murid : “Jadi getuk ….”

Guru Kreatif

Pak Asikin, seorang guru SD yang kreatif namun pelupa, suatu saat mendongeng pada murid-muridnya. “Anak-anak …, di sebuah hutan, di suatu masa, ada pemuda yang suka berburu bersama Malin Kundang ….”

Seorang muridnya yang kritis, tahu kalau Pak Asikin keliru, sehingga ia menyela, “Maaf, Pak! Pemburu itukan mestinya bernama ….”

Sssttt …. Jangan memotong dulu. Kalau mau bertanya nanti saja …,” sergah Pak Asikin. “Nah, saya teruskan ya …. Suatu hari si Malin Kundang sedang berburu, dan di tengah hutan ada suatu telaga. Di tengah telaga itu dia melihat tujuh bidadari sedang mandi …. Diapun mengintip ketujuh bidadari itu dari balik sebuah pohon besar”

Sementara murid-muridnya mulai menahan senyum, sadarlah Pak Asikin bahwa ia telah berbuat kekeliruan. Meskipun begitu ia terlalu gengsi untuk mengakui kesalahannya. Setelah berpikir sejenak, ia pun mendapat ide. Ia lalu melanjutkan ceritanya.

Namun kemudian salah seorang bidadari terkejut melihatnya dan berseru, Hei Malin Kundang! Ngapain kamu di situ? Seharusnyakan Jaka Tarub yang ngintip kami di situ!!”

Tuesday, January 8, 2008

Jepang Sombong

Di luar hotel Hilton, seorang turis Jepang hendak pergi ke bandara. Ia menyetop taksi di jalan.

Saat sedang dalam perjalanan, tiba-tiba taksinya disalip sebuah mobil yang melaju kencang. Dengan raut muka bangga si Jepang berteriak, “Aaaah! Toyota made in Japan sangat cepat!”

Tak lama kemudian sebuah mobil lain juga menyalip taksinya. Spontan ia berteriak, “Aaaah! Nissan made in Japan. Sangat cepat.”

Begitu juga saat mobil ketiga menyalip taksinya, ia berseru dengan gembira. “Aaaah! Mitsubishi made in Japan sangat cepat!”

Ulah sombong si turis Jepang membuat kesal si supir taksi. Setibanya di bandara, si turis bertanya, “Berapa ongkosnya?”

“100 dollars please ….”

Turis Jepang terperanjat. Apa? 100 dollars?! Mahal amat?! It is not far from the hotel!!!

Tersenyum, si supir taksi. “Aaah! Argometer made in Japan, sangat cepat!!”

Murid Bengal

Suatu pagi yang indah di sebuah sekolah dasar, seorang guru yang begitu berdedikasi mengajar anak-anak muridnya tentang betapa bahayanya minuman keras kepada mereka.

Sebelum memulai pelajarannya, pada hari itu dia telah mengambil dua ekor cacing yang hidup, sebagai sample dan dua gelas yang masing-masing berisi air mineral dan arak.

“Coba perhatikan! Lihat bagaimana Bapak akan memasukkan cacing ini ke dalam gelas. Cacing sebelah kanan akan Bapak masukkan ke dalam air mineral sedangkan cacing yang sebelah kiri Bapak masukkan ke dalam arak. Perhatikan!”

Semua mata tertuju pada kedua ekor cacing itu. Cacing yang berada dalam gelas yang berisi air mineral berenang di dasar gelas, sedangkan cacing yang berada didalam arak tergeletak lalu mati. Si guru tersenyum lebar melihat anak-anak muridnya memberikan perhatian pada pelajarannya.

“Baiklah, pelajaran apa yang kalian dapat dari pelajaran yang Bapak tunjukkan tadi?”

Dengan penuh keyakinan anak-anak muridnya menjawab,

“Untuk menghindari cacingan, minumlah arak!!!”

Barang Selundupan

Barang Selundupan

Seorang Palestina bernama Mahmud hendak melintasi pos perbatasan Israel-Palestina. Dia bersepeda dan membawa dua tas besar di pundaknya.

Tentara Israel segera memerintahkan dia berhenti. “Pinggirkan sepedamu itu. Katakan apa isi kedua tas itu?”

“Pasir,” jawab Mahmud jujur.

Tentara Israel tidak mau percaya begitu saja. Mereka membongkar kedua tas itu dan benar mereka menemukan pasir di dalamnya. Akhirnya mereka melepaskan Mahmud dan membiarkan dia melintasi perbatasan menuju wilayah Israel.

Keesokan harinya, kejadian yang sama berulang kembali. Tentara Israel menghentikan Mahmud dan bertanya, “Apa yang kamu bawa?”

Mahmud menjawab, “Pasir.”

Tentara-tentara itu memeriksa dengan teliti kedua tas itu dan tetap menemukan benda yang sama, pasir.

Kejadian yang sama berulang kali terjadi hingga tiga tahun lamanya. Akhirnya, Mahmud tidak muncul lagi dan tentara Israel itu menjumpainya sedang bersantai ria di luar kota Jericho.

“Hei, kamu yang suka bawa pasir,” tegur sang tentara Israel itu. “saya telah menduga kamu selama ini membohongi kami saat melintas perbatasan. Tapi saya selalu menemukan pasir di dalam tasmu. Selama tiga tahun, saya sepertinya menjadi gila. Tidak bisa makan atau tidur memikirkan apa yang kamu selundupkan. Baiklah, ini di antara kita berdua saja! Sebenarnya, apa sih yang kamu selundupkan tiap hari selama tiga tahun ini?”

Mahmud tersenyum lalu menjawab, “SEPEDA!”

Sunday, January 6, 2008

Tidak Dihukum & Usep Si Tukang Sayur

Tidak Dihukum

Suatu pagi seorang murid bertanya kepada gurunya,

“Pak Guru, apakah orang boleh menghukum kita untuk sesuatu yang tidak kita kerjakan?”

“Oh, tentu saja tidak boleh. Itu namanya tidak adil. Setiap orang hanya bisa dihukum atas perbuatan yang telah dikerjakannya,” jawab sang guru.

“Syukurlah, kalau begitu. Soalnya saya tidak mengerjakan PR saya.”


Usep Si Tukang Sayur

Suatu hari Usep, si penjual sayur keliling yang masih muda belia, ditabrak mobil. Si penabrak langsung kabur meninggalkan si korban yang tergeletak di sisi jalan.

Orang-orang segera berkerumun menolongnya. Kondisi Usep sangat parah. Darah meleleh di sekujur tubuhnya. Nampaknya ajal sudah dekat. Seorang ibu, tidak tega melihat keadaannya. Ia mendekat lalu berkata, “Nyebut …, Sep. Nyebut!”

Refleks Usep menggerakkan bibirnya dan berteriak, “SAYUUURR….”

Supir Metromini

Di pintu akhirat malaikat sedang menanyai seorang supir metromini.

“Apa kerja kamu selama di dunia?”

“Saya supir metromini.”

Lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk supir tersebut, lengkap dengan peralatan yang terbuat dari emas.

Lalu datang seorang juru dakwah agama. Kepadanya, malaikat juga bertanya.

“Apa kerja kamu di dunia?”

“Saya seorang juru dakwah.”

Lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan yang terbuat dari kayu. Melihat itu juru dakwah pun protes.

“Tunggu dulu. Ini pasti ada kesalahan. Kenapa saya yang juru dakwah justru mendapatkan fasilitas yang lebih rendah dari seorang supir metro?”

Dengan tenang malaikat itu menjawab, “Begini Pak. Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang mengantuk dan tertidur sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat supir metromini itu mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang bedoa dan mengingat Tuhan ….”

Kena Batunya & Ditipu Orang Gila

Kena Batunya

Seorang salesman alat penghisap debu menuju ke sebuah rumah. Diketuknya pintu depan. Sebelum sempat nyonya rumah itu berkata sepatah kata pun, ia menghamburkan segala macam kotoran ke atas karpet ruang tamu.

“Nyonya,” katanya, “Saya yakin akan kemampuan mesin ini. Karpet ini akan bersih kembali dalam sekejap. Jika nanti masih ada kotoran yang tertinggal, saya bersedia memakannya.”

“Kalau begitu,” kata nyonya itu, “Mulailah memakannya. Kami belum punya listrik.”


Ditipu Orang Gila

Pada suatu hari ada seorang dokter Rumah Sakit Jiwa melihat ada seorang pasiennya yang membawa sikat yang diikat dengan tali.

“Halo apa kabar anjingmu? Sedang kau bawa jalan-jalan?” tanyanya kepada si pasien.

“Dokter gimana sih? Inikan sikat yang diikat dengan tali?” Si pasien menjawab dengan mimik muka yang serius.

Oh, berarti pasien ini sudah waras,begitu pikir sang dokter.

Saat dokter berlalu, si pasien menunduk dan berkata, “Hihihi …. Kita berhasil menipu si dokter Bleki!”

Di Ambalat

Selama masa krisis dengan Malaysia, jenderal Angkatan Darat Indonesia mengirim tiga orang tentara ke Ambalat. Ternyata mereka mengalami insiden dengan pihak Malaysia. Meski hal ini tak diberitakan di Koran.

Selesai bertugas mereka kembali ke kantor pusat di Jakarta. Suatu hari mereka dipanggil oleh atasannya.

“Tugas telah kalian lakukan dengan sangat baik, tapi karena kita belum menyatakan perang dengan Malaysia, saya tak bisa memberikan medali. Tapi saya akan memberikan uang sebagai gantinya,” kata sang atasan. “Jadi saya akan minta kalian menunjuk dua tempat di tubuh kalian, dan jarak dari dua titik itu akan saya ganti Rp 100.000,- per sentimeter.”

Sang atasan memandangi satu persatu wajah ketiga tentara itu. “Kita mulai dari kiri, sebutkan dua tempat tubuhmu.”

“Ujung kepala dan ujung kaki, Jendral!” seru prajurit pertama.

“Bagus! Tinggimu 170 sentimeter. Berarti kamu memperoleh Rp 17 juta.”

“Selanjutnya!”

“Ujung jari dengan tangan merentang ke atas dan ujung kaki, Jendral!” seru prajurit kedua.

“Bagus sekali! Dengan merentang ke atas, jaraknya semakin jauh. Tinggi kamu menjadi 210 sentimeter. Berarti kamu memperoleh Rp 21 juta.”

“Selanjutnya!”

“Telapak tangan kiri saya hingga ujung kelingking kiri saya, Jendral!” kata prajurit ketiga.

“Hmm, permintaanmu aneh….”

Begitu Jendral mulai mengukur, ia lalu heran. “Dimana kelingking kirimu?”

“Di Ambalat, Jendral!”

Pemabuk

Pada suatu hari ada seorang pria mabuk yang naik bis kota jurusan Bandung-Jakarta. Ia pun duduk di samping seorang nenek.

Merasa terganggu dengan aroma tak sedap yang ditimbulkan oleh minuman keras si pemabuk, sang nenek lalu berkata, “Hei anak muda kamu ingin keneraka?!!”

Wajah si pria tampak kaget. Tiba-tiba ia berteriak kepada si sopir, “Bang, berhenti. Saya turun di sini saja! Saya salah jurusan!!!”

Bisa & Wasiat Nenek Ani

Bisa

Dua ekor ular sedang menelusuri sawah mencari mangsa. Tiba-tiba ular pertama bertanya pada temannya.

Ular 1 : “Kita ini jenis ular yang berbisa nggak sih?”

Ular 2 : “Entahlah, aku juga tak tahu. Emangnya kenapa?”

Ular 1 : “Barusan aku tak sengaja menggigit bibirku ….”



Wasiat Nenek Ani

Nenek Ani dirawat di rumah sakit. Menurut Dokter, asmanya sudah semakin parah hingga perlu dipasang saluran oksigen. Sudah beberapa hari dia tidak bicara dan seperti orang koma. Karena khawatir si nenek menjelang ajal, keluarganya mengundang Pak Haji agar didoakan.

Demikian, di tengah-tengah upacara doa, tiba-tiba wajah nenek Ani berubah membiru seolah-olah tidak bernapas. Tangannya menggigil. Dengan menggunakan bahasa isyarat nenek Ani minta diambilkan kertas dan alat tulis. Sisa-sisa tenaga yang ada digunakan oleh nenek Ani untuk menulis pesan dan memberi kertas tersebut kepada Pak Haji yang sedang memimpin doa.

Karena tak ingin doanya terganggu, Pak Haji langsung menyimpan kertas tersebut tanpa mebacanya terlebih dulu. Tak lama kemudian nenek Ani meninggal dunia.

Pada hari ketujuh meninggalnya nenek Ani, Pak Haji kembali diundang untuk datang ke rumah nenek Ani.

Selesai memimpin doa, Pak Haji teringat akan pesan yang ditulis oleh nenek Ani. “Saudara-saudara sekalian, ini ada surat wasiat dari almarhum nenekAni yang belum sempat saya sampaikan, bahkan belum sempat saya baca. Sepertinya ini merupakan nasihat yang dititipkan untuk anak-cucunya semua. Mari kita simak isi suratnya.”

Pak haji membuka lipatan kertas lalu membaca isi surat itu dengan keras:

“Pak Haji! Jangan berdiri di situ! Jangan injak selang oksigenku!!!”

Bahasa Asing

Nenek tikus pergi jalan-jalan membawa kedua cucu tikusnya. Tiba-tiba ia melihat seekor kucing sedang berjalan menghampirinya. Dengan sigap ia menarik kedua cucunya dan bersembunyi di balik rumput-rumputan yang lebat. Sang kucing tidak melihat mereka dan tetap mencari kearah persembunyian mereka.

Dengan kerasnya si nenek tikus berteriak, “Guk … guk … guk!”

Sang kucing berhenti sejenak untuk mendengarkan. Kembali si nenek tikus berteriak, “Guk … guk … guk!!!!!!”

Sang kucing akhirnya perlahan-lahan berjalan menjauhi tempat persembunyian mereka. Dengan bangganya sang nenek tikus berkata kepada kedua cucunya, “Kalian lihat cucu-cucuku, adalah sangat berguna jika kita bisa menguasai bahasa asing.”

Penjaga Rel Kereta

Sarjo melamar pekerjaan sebagai penjaga lintasan kereta api. Dia diantar menghadap Pak Banu, kepala bagian, untuk mengikuti tes wawancara.

“Seandainya ada dua kereta api berpapasan pada jalur yang sama, apa yang akan kamu lakukan?” Tanya Pak Banu, ingin mengetahui seberapa cekatan Sarjo.

“Saya akan pindahkan salah satu kereta ke jalur yang lain,” jawab Sarjo dengan yakin.

“Kalau handle untuk mengalihkan relnya rusak, apa yang akan kamu lakukan?” Tanya Pak Banu lagi.

“Saya akan turun ke rel dan membelokkan relnya secara manual.”

“Kalau macet atau alatnya rusak bagaimana?”

“Saya akan kembali ke pos dan menelepon stasiun terdekat.”

“Kalau teleponnya lagi dipakai?”

“Saya akan lari ke telpon umum terdekat.”

“Kalau rusak??”

“Saya akan pulang menjemput kakek saya.”

“LHO?” Tanya Pak Banu heran dengan jawaban Sarjo. “Apakah kakek kamu bisa memperbaiki handle yang rusak itu?”

“Bukan. Seumur hidupnya selama 73 tahun, kakek saya belum pernah melihat kereta api tabrakan ….”

Perpustakaan

Pada suatu tengah malam telepon di rumah perpustakaan berdering.

“Pukul berapa pintu perpustakaan dibuka?” seorang pria diujung telepon bertanya.

“Pukul 09.00 pagi,” jawab si petugas perpustakaan setengah menggerutu karena merasa tidurnya terganggu.

“Tidak akan buka sebelum pukul 09.00?” pria itu bertanya lagi dengan nada kecewa.

“TIDAK! Tidak sebelum pukul 09.00!” Nada suara si petugas menunjukkan rasa tak senang. “Lagipula untuk apa Anda ingin masuk ke perpustakaan dini hari seperti ini.”

“Siapa bilang saya mau masuk?” kata pria itu kesal. “Saya mau KELUAR!”

Musim Dingin

Waktu itu musim gugur, seorang suku Indian pada daerah terpencil bertanya pada kepala suku mereka yang baru.

“Kepala suku, apakah musim dingin kali ini akan sangat dingin atau seperti biasanya?”

Karena kepala suku ini sudah modern, dia tidak pernah belajar meramal cuaca dengan cara-cara kuno lagi. Ketika melihat ke atas, ia tidak dapat memprediksi bagaimana nantinya keadaan cuaca. Meskipun begitu, supaya wibawanya sebagai kepala suku tidak luntur, ia mengatakan bahwa musim dingin nantinya akan terasa dingin, sehingga ia menyuruh warganya untuk mengumpulkan kayu bakar untuk persiapan musim dingin.

Tanpa sepengetahuan anggota sukunya, ia lalu berinisiatif untuk menelepon Lembaga Perkiraan Cuaca, dan bertanya, “Apa musim dingin kali ini akan sangat dingin?”

“Kelihatannya musim dingin kali ini akan sangat dingin,” kata petugas di Lembaga Perkiraan Cuaca tersebut.

Si kepala suku kembali dan menyuruh warganya untuk mengumpulkan kayu lebih banyak lagi untuk persiapan.

Setelah seminggu cuaca tidak berubah. Dia lalu menelepon kembali Lembaga Perkiraan Cuaca. “Apa musim dingin kali ini akan sangat dingin?”

“Ya,” jawab orang di lembaga itu, “musim dingin kali ini akan sangaaat dingin!”

Kepala suku kembali dan menyuruh warganya untuk mengumpulkan semua kayu dan ranting pohon yang mereka temukan lebih banyak lagi.

Dua minggu kemudian, cuaca masih tidak berubah. Si kepala suku menjadi resah. Dia menelepon kembali dan bertanya, “Apa Anda yakin bahwa musim dingin kali ini akan sangat dingin?”

“Pasti,” jawab orang di Lembaga Layanan Perkiraan Cuaca tersebut. “Kelihatannya akan jadi musim dingin yang paling dingin yang pernah ada.”

“Kenapa anda begitu yakin?” Tanya kepala suku.

Pria itu menjawab, “Karena saya melihat para suku Indian sedang mengumpulkan kayu bakar dalam jumlah yang gila-gilaan!”

Solusi Terbaik

Joni pergi menemui seorang psikiater untuk mengatasi masalah penyakit kejiwaan yang diidapnya.

“Dok, aku punya masalah. Setiap kali aku berbaring di tempat tidur, aku merasa ada orang di kolong tempat tidur dan setiap kali aku masuk ke kolong tempat tidur, aku merasa ada seseorang di atas tempat tidur. Aku hampir gila karenanya!”

“Jangan kuatir,” kata psikiater itu. “Percayakan kepadaku dan aku akan merawatmu selama setahun. Datanglah padaku dua kali dalam seminggu dan biaya perawatannya Rp 200.000,- setiap pertemuan.”

Tetapi rupanya Joni tak pernah kembali lagi mengunjungi psikiater itu. Tiga bulan kemudian, secara tak sengaja, psikiater itu bertemu lagi dengan Joni di jalan. Ia lalu bertanya, “Pak Joni, mengapa anda tidak pernah datang lagi ke tempat praktik saya untuk terapi?”

Joni pun menjawab, “Dan membayar Rp 200.000,- setiap pertemuan? Itu mahal sekali, Dok! Pelayan di rumahku menyembuhkanku dengan hanya Rp 10.000,- dan ia telah memotong kaki-kaki tempat tidurku!”

Pengemis

Seorang mahasiswa sedang asyik berbicara dengan seorang pengemis tua di depan kampus UI.

“Sudah lama mengemis di sini, Pak?”

“Ya … lebih kurang sudah 8 tahun, Nak.”

“Wah sudah lama juga ya Pak? Sehari biasanya dapat berapa, Pak?”

“Paling sedikit Rp 30.000,-.”

“Banyak juga ya, Pak.”

“Yaa untuk makan keluarga di rumah, Nak.”

“Ehhhh … keluarga ada di mana?”

“Anak saya semuanya ada 3 orang, yang pertama ada di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, yang kedua ada di Universitas Diponegoro Semarang dan yang ketiga di ITB.”

“Waaahhh, hebat-hebat keluarga Bapak itu semuanya masih kuliah?”

“Yaa tidaklah, Nak. Semuanya mengemis seperti saya.”

Pengusaha Sakit

Seorang pengusaha merasa sangat sakit dan pergi ke dokter. Dokter pun memeriksanya dengan teliti. Tiba-tiba dokter itu terkejut dan mundur beberapa langkah seraya berkata,

“Anda mengalami infeksi virus rabies yang cukup ganas. Dan ini akan berakibat fatal pada anda ….”

Pengusaha itupun terkejut. Setelah agak tenang dan dapat menguasai dirinya kembali, ia lalu berkata, “Dok, bolehkah saya minta selembar kertas dan pulpen …?”

“Oh, tentu. Apakah anda akan menulis surat wasiat buat keluarga anda?”

“Tidak. Saya hanya ingin membuat daftar orang-orang yang ingin saya gigit ….”

Perampok

Pintu bilik dibuka dengan kuat dan mengejutkan sepasang suami-isteri yang sedang tidur nyenyak। Seorang lelaki dengan wajah garang mengacungkan senjata tajam ke arah si isteri.

“Sebelum kamu mati kubunuh, sebutkan dulu namamu!”

Dengan tergagap si isteri menjawab, “Na … nama sa … saya … Aisyah.”

“Aisyah? Namamu sama dengan nama ibuku. Aku tidak akan membunuhmu,” ujar si perampok.

Lalu dia mendekati si suami dan sambil mengacungkan senjatanya ia berkata,

“Sebutkan namamu!”

Si suami menjawab, “Namaku Irwan …, tapi semua orang memanggilku Aisyah.”

Diet Sehat

Seorang pria yang punya masalah dengan kelebihan berat badan, pergi ke seorang dokter untuk mendapatkan program diet terbaik.

“Anda harus bersungguh-sungguh dan disiplin dalam menjaga makanan anda,” saran dokter kepada si pria.

“Baik, Dok.”

“Sekarang anda hanya boleh makan tiga lembar daun selada, sepotong roti panggang, segelas sari jeruk dan sebuah tomat.”

Si pria mengangguk-angguk lalu bertanya, “Semua itu harus saya habiskan sebelum atau sesudah makan, Dok?”

Orang Hebat

Suatu hari seorang penyelam sedang melihat-lihat terumbu karang pada kedalaman 8 meter. Tiba-tiba ia melihat seseorang berada di sampingnya. Ia terkejut karena orang tersebut sama sekali tidak memakai peralatan selam.

Penyelam lalu turun lagi sampai kedalaman 15 meter. Ia terkejut melihat orang tadi ikut menyusulnya.

Penyelam turun lagi, sampai kedalaman 25 meter. Orang tadi masih juga mengikuti.

Penyelam makin heran. Karena penasaran ia kemudian mendekati orang tersebut sambil menuliskan pesan di white board. Pesannya berbunyi, “Anda benar-benar hebat! Bagaimana caranya turun hingga kedalaman ini tanpa mengenakan alat selam?”

Orang itu buru-buru merebut white board-nya dan menulis, “Gue tenggelam, Goblok!!!”

Saturday, January 5, 2008

Arogansi Amerika - Cari Muka - Kisah Si “Alfred”

Arogansi Amerika

Cuplikan percakapan radio antara kapal perang Amerika dan otoritas Rusia.

Rusia : “Harap belokkan kapal anda 15 derajat ke selatan untuk menghindari tabrakan.”

Amerika : “Lebih baik anda yang membelok!”

Rusia : “Anda yang harus membelok untuk menghindari tabrakan!”

Amerika : “Saya kapten US Navy. Saya bilang belokkan kapal anda!!!!”

Rusia : “Tidak. Saya katakan sekali lagi, belokkan kapal anda!!!”

Amerika : “Ini adalah Aircraft Carrier US Lincoln, kapal kedua terbesar dari Armada Atlantik Amerika Serikat. Kami dilengkapi tiga destroyer, tiga cruiser dan sejumlah kapal pendukung. Saya MINTA Anda belok 15 derajat ke utara, atau sebuah tindakan akan dilakukan untuk mengamankan kapal Anda!”

Rusia : “Amerika goblok!!! Ini mercusuar!!!”


Cari Muka

Jack, asisten kepercayaan gubernur, telah meninggal dunia. Gubernur sangat sayang dan bergantung kepada Jack. Ia adalah tempat meminta nasihat untuk segala permasalahan, mulai dari soal menghadapi para demonstran sampai ke soal memilih baju. Dapat dikatakan bahwa Jack adalah sahabat terdekat gubernur.

Karena itu, dapat dipahami mengapa gubernur tidak terlalu menanggapi ambisi dari para pekerja di kantornya yang ingin menggantikan posisi Jack. “Dasar tak tahu diri! Mereka bahkan tidak punya kesabaran menunggu sampai jenazah Jack dikuburkan!” gerutu gubernur.

Di pemakaman, salah seorang pekerja gubernur yang sangat rajin berjalan mendampinginya. “Bapak Gubernur,” kata pria itu membuka percakapan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada. “Apakah ada kesempatan bagi saya untuk menggantikan posisi Jack?”

“Tentu saja,” jawab gubernur itu. “Tapi kamu sebaiknya cepat-cepat pergi kesana. Aku lihat petugas pemadam akan segera menurunkan petinya.”


Kisah Si “Alfred”

Ada seorang pekerja Inggris yang sedang bekerja di lantai 13 sebuah gedung. Tiba-tiba terdengar teriakan, “Alfred … Alfred …, anak perempuanmu Rossie mati kecelakaan!”

Karena panik, pekerja itu langsung meloncat lewat jendela dari lantai 13.

Ketika dia hampir mendekati lantai 9, dia baru teringat bahwa dia tidak punya anak perempuan bernama Rossie. Setelah dia hampir mendekati lantai 5, dia baru sadar bahwa dia belum menikah … apalagi punya anak. Dan ketika dia hampir menyentuh tanah …, dia baru sadar bahwa namanya bukan Alfred.

Sekrup - Sepatu Buaya - Tragedi Buah Apel

Sekrup

Seorang pelanggan menemukan sekrup dalam bakso yang sedang disantapnya. Ia kemudian pergi menemui penjual bakso untuk menyampaikan komplainnya.

Jawab si abang bakso, “Dengan harga bakso Cuma lima ribu rupiah permangkuk, Anda toh tak bisa berharap menemukan sebuah traktor di mangkuk bakso anda?”


Sepatu Buaya

Seorang perempuan ingin memiliki sebuah sepatu. Dia pun pergi ke toko sepatu dan kecewa karena mahalnya harga sepatu di toko itu.

“Mahal amat sih,” gerutu si perempuan.

“Iya. Soalnya ini sepatu dari buaya. Kalau ingin murah ya silahkan anda menangkap sendiri buayanya,” ketus si pemilik toko.

Terinspirasi oleh perkataan si pemilik toko, perempuan tersebut pergi kesungai besar di daerah situ sambil membawa senapan. Beberapa saat kemudian si pemilik toko datang dan terkagum-kagum melihat tiga ekor buaya mati ditumpuk di pinggir sungai. Sementara itu si perempuan terlihat berdiri di tengah sungai sedang membidikkan senjatanya ke seekor buaya lainnya.

Suara tembakan terdengar, kemudian si perempuan menyeret buaya keempat ke pinggir sungai. Sebentar kemudian ia menyumpah, “Sialan!! Yang ini juga nggak pakai sepatu!”


Tragedi Buah Apel

Seorang guru wanita sedang mengajar murid-muridnya di hari pertama masuk sekolah. Diatas papan tulis ia mencoba menggambarkan buah apel, lalu sambil membalikkan badannya ia bertanya kapada para murid,

“Siapa yang tahu gambar apa ini?”

Serentak murid menjawab,

“Pantat!”

Mendengar jawaban tersebut, sang guru lalu menangis sambil setengah berlari mencari kepala sekolah untuk mengadukan perilaku murid-muridnya.

Melihat tangisan sang guru wanita, kepala sekolah tanpa menanyakan alasannya, langsung saja menerjang masuk keruang kelas, lalu dengan emosi ia memarahi semua murid.

“Kalian sungguh berani-beraninya mempermainkan seorang guru! Apa yang kalian lakukan terhadapnya?!”

Tak ada jawaban.

Sesaat ruang kelas menjadi hening, semua murid jadi bengong.

Sang kepala sekolah kemudian menoleh kearah papan tulis. Ia semakin marah ketika melihat apa yang tergambar di papan tulis.

“Ini sudah keterlaluan, kalian bahkan berani menggambar pantat di papan tulis!”

Gajah Mati - Obat Aneh

Gajah Mati

Seekor gajah mati di sebuah kebun binatang karena usia tua. Mendengar itu manajer kebun binatangpun melakukan peninjauan. Akhirnya ia menemukan seekor gajah besar seberat 1 ton tergeletak mati. Disamping gajah terlihat seorang petugas kebun binatang yang sedang menangis terisak-isak.

“Sudahlah, Pak. Memang berat rasanya anda sebagai pawang berpisah dengan gajah yang anda rawat selama bertahun-tahun. Lagi pula masih banyakkan gajah-gajah yang lain,” hibur sang manajer.

“tapi saya bukan pawang gajah,” bantah petugas yang menangis itu.

“Lho, kalau anda bukan pawangnya, lalu kenapa anda menangis? Anda ini siapa?” kaget sang manajer.

“Saya petugas yang disuruh menggali kuburannya,” jawabnya sambil terus menangis sesenggukan.

Obat Aneh

Pasien : “Dok, tolong sembuhkan penyakit saya. Saya sering berjalan di waktu tidur.”

Dokter : “Ini kotak yang bisa menyelesaikan persoalanmu.Setiap malam, ketika anda sudah bersiap untuk tidur keluarkan isi kotak itu dan taburkan dilantai sekeliling tempat tidurmu.”

Pasien : “Kotak apa ini, Dok? Apakah sejenis serbuk penenang?”

Dokter : “Bukan. Ini kotak paku payung.”

Cemburu - Banyuwangi - Asal

Cemburu

Seorang dokter yang terhormat dan isterinya sedang duduk di restoran mewah ketika seorang wanita cantik berambut pirang berjalan melalui mejanya seraya menyapa, “Halo, Dok.”

Wanita itu tersenyum namun terus berjalan tanpa berhenti, melewati meja sang dokter.

Sang dokter yang tahu benar tabiat isterinya lalu berkata,”Jangan khawatir sayang, Ia hanyalah seorang wanita yang aku kenal dalam kehidupan profesional.”

Dengan raut muka cemberut isteri berkata, “Kehidupan profesional kamu atau dia?”

Banyuwangi

Suatu hari, seorang ibu mengantar anaknya yang baru berusia 7 tahun, naik bis jurusan Surabaya-Denpasar. Ibu itu berpesan pada supir. “Pak, titip anak saya ya? Nanti kalo sampai di Banyuwangi, tolong kasih tahu anak saya.”

Sepanjang perjalanan, si anak cerewet sekali. Sebentar-sebentar ia bertanya pada penumpang, “Udah sampai Banyuwangi belum?”

Hari mulai malam dan anak itu masih terus bertanya-tanya. Penumpang yang satu menjawab, “Belum, nanti kalo sampai dibangunin deh! Tidur aja!” Tapi si anak tidak mau diam, dia maju ke depan dan bertanya pada supir untuk kesekian kalinya, “pak, sudah sampai Banyuwangi belum?” Pak Supir yang sudah lelah dengan pertanyaan itu menjawab, “Belum! Tidur aja deh! Nanti kalo sampai Banyuwangi pasti dibangunin!”

Kali ini, si anak itu tidak bertanya lagi. Ia tertidur pulas sekali. Karena suara si anak tidak terdengar lagi, semua orang di dalam bis lupa pada si anak, sehingga ketika melewati Banyuwangi, tidak ada yang membangunkannya. Bahkan sampai menyeberangi selat Bali dan sudah mendarat di Ketapang, Bali, si anak tertidur dan tidak ada yang membangunkan.

Tersadarlah si supir bahwa ia lupa membangunkan si anak. Lalu ia bertanya pada para penumpang, “Bapak-ibu, bagaimana kalau kita mengantar kembali anak ini ke Banyuwangi?”

Para penumpang pun merasa bersalah karena ikut melupakan si anak dan setuju mengantar si anak kembali ke Banyuwangi.

Maka kembalilah rombongan bis itu menyeberangi Selat Bali dan mengantar si anak ke Banyuwangi. Sesampai di Banyuwangi, si anak dibangunkan. “Nak! Udah sampai Banyuwangi! Ayo bangun!” kata si supir.

Si anak bangun dan berkata,”Oo, udah sampai, yah!” Lalu membuka tasnya dan mengeluarkan kotak makanannya. Seluruh penumpang menjadi bingung.

“Bukannya kamu mau turun di Banyuwangi?” Tanya si supir kebingungan.

“Nggak. Saya ini mau ke Denpasar ngunjungin nenek. Kata mama, kalo udah sampai Banyuwangi, baru saya boleh makan nasi kotaknya!”

Asal

Hari sudah malam ketika Joni kembali ke rumahnya. Dilihatnya isterinya sedang berbaring di ranjang tanpa sehelai benangpun di tubuhnya. Dan ia sudah hendak naik ranjang, ketika pada asbak yang terletak di atas meja di sisi ranjang itu, Joni melihat sebatang cerutu yang masih menyala.

“Bagus! Bagus!” katanya dengan geram sembari berteriak. “Kalau kau tidak memberitahukan dari mana cerutu ini, maka akan kubunuh kau!”

Tiba-tiba dari kolong ranjang terdengar suara menyahut, “Oke … oke … cerutu itu dari Havana!”

Kemajuan Teknologi

Tiga orang pria sedang duduk di ruangan sauna. Seorang Amerika, Jepang dan Indonesia.

“Bip … bip … bip ….!” Orang Amerika membuka telapak tangan kirinya, dan membaca tulisan yang tertulis di telapak tangannya itu. Dua rekannya merasa kagum melihat tulisan yang muncul di telapak tangan orang Amerika itu.

“Oh, telapak tangan saya telah ditanamkan chips, sehingga saya dapat langsung menerima pesan SMS tanpa alat,” ujar si Amerika.

Sesaat kemudian terdengar dering telepon. Si orang Jepang mengangkat tangan kanannya. Jempol didekatkan ke telinga sedangkan jari kelingking menempel ke bibirnya.

“Oh, maaf. Saya terima dulu. Tangan saya sudah berisi chips. Saya dapat menerima dan berbicara melalui dua jari saya tanpa menggunakan HP kata si Jepang.

Si Indonesia merasa takjub dengan kemajuan teknologi yang telah di capai oleh kedua rekannya itu. Tiba- tiba saja ia sakit perut.

Usai buang air besar, dia kembali lagi ke ruang sauna. Tetapi karena tidak biasa membasuh bokongnya dengan kertas toilet, seuntai kertas toilet masih berjuntai di belahan bokongnya.

Dengan keheranan dan bercampur jijik, si Jepang dan si Amerika menunjuk ke untaian kertas itu dan berkata,

“kertas apa itu yang tergantung di bokong anda?”

Karena tengsin si Indonesia lantas menjawab,”Oh, maaf. Saya baru terima fax!”

Jago Nawar

Jago Nawar

Pada suatu hari ada seorang pembeli yang sedang tawar-menawar dengan seorang pedagang buah jeruk.

Pembeli : “Bang, berapa jeruknya sekilo?”

Pedagang : “Rp 7.500, Mas!”

Pembeli : “Busyeet,mahal amat! Rp 5.000, deh!?”

Pedagang : “Kagak bisa Mas, harganya udah pas!”

Pembeli : “Kalo enggak manis, gimana Bang?”

Pedagang : “Kalo gak manis, enggak usah bayar!”

Pembeli : “Ya udah, kalo gitu yang gak manis aja 10 kilo!”


Debat Mahasiswa

Perdebatan seru terjadi di kelas Filsafat, membahas apakah Tuhan itu ada atau tidak.

Profesor mengajak para mahasiswa berpikir dengan logika.

“Adakah di antara kalian yang pernah mendengar Tuhan?”

Tak ada yang menjawab.

“Adakah di antara kalian yang pernah menyentuh Tuhan?”

Lagi-lagi tak ada jawaban.

“Atau ada di antara kalian yang pernah melihat Nya?!”

Masih tak ada jawaban.

“Kalau begitu Tuhan itu tak ada.”

Seorang mahasiswa yang religius mengacungkan tangannya, meminta izin untuk bicara.

“Apakah ada yang mendengar otak profesor?” tanyanya pada seisi kelas.

Suasana hening.

“Apakah ada yang menyentuh otak profesor ?”
Suasana tetap hening.

Apakah ada yang pernah melihat otak professor ?”

Karena tak ada yang menjawab maka mahasiswa itu kemudian menyimpulkan,”Kalau begitu, professor memang tak punya otak!”

Pikun !!!!

Entah bagaimana seorang profesor pikun dapat menikahi seorang gadis muda yang cantik namun pelupa. Suatu hari, ketika mereka sedang menikmati malam yang tenang di rumah, tiba-tiba terdengar ketukan pada pintu.

“Astaga,” teriak sang istri, “itu pasti suami saya.”

Dan sang profesor pikunpun langsung melompat keluar jendela.

Guru TK

“Anak-anak,hari ini kita akan bermain tebak-tebakan. Ibu akan memegang sebuah benda di belakang tubuh ibu lalu kalian harus berusaha menebak sesuai dengan gambaran yang akan ibu berikan,” terang guru TK di depan kelas.

“Sekarang ibu sedang memegang benda merah berbentuk bulat. Siapa yang tahu? Angkat tangan!”

“Saya bu guru. Ibu pasti sedang memegang buah apel?!” teriak seorang anak.

“Sebenarnya ibu sedang memegang buah ceri. Tapi tak apa. Paling tidak ibu jadi tahu apa yang sedang kamu pikirkan.”

“Ibu guru, sekarang bolehkah saya yang bertanya dan ibu yang menerka?” Tanya anak itu lagi.

“Tentu saja boleh, Sayang.”

Anak itu lalu maju ke depan kelas membelakangi ibu gurunya, “Saya sedang memegang benda yang lonjong, panjangnya 5 sentimeter, dan dibagian kepalanya berwarna merah….”

“Hentikan itu, Nak!!” teriak si ibu guru.

“Yang saya pegang ini adalah sebatang korek api,” jawab anak itu kalem.

“Tapi paling tidak saya jadi tahu apa yang sedang ibu pikirkan.”